Akhirnya malam tanggal 28 Agustus 2011, kami bertemu lagi dengan team CFD yang dulu pernah kita guide di bulan February yang lalu. Pak Hidayat selaku koordinator team terlihat sehat dan segar walau baru saja menempuh 2 jam perjalanan dari Jakarta-bali. Pak Irwan Oetama juga terlihat sehat dan sibuk mengurus koper serta bagasi sebelum akhirnya kita duduk di satu meja untuk diskusi soal route yang akan kita tempuh selama liburan lebaran di Bali selama 1 minggu.
Diterangkan oleh pak Hidayat bahwa team CFD akan datang secara partial, sehingga pengaturan route agak dirubah agar route-route yang top prime digeser mundur sehingga bisa dinikmati oleh seluruh team CFD. Sesudah berunding maka diputuskan bahwa perjalanan kita adalah seperti di bawah :
Senin, 29/8/2011
Kita menempuh route Hotel Santika - Bypass Ngurah Rai - Pulau Serangan – Pura Pengembak Mertasari – Sanur – Renon. Route ini terdiri dari 60% offroad dan 40% onroad dengan track overall mendatar. Route ini terbilang ringan karena banyak kontent wisata alam dan kita pun bisa gowes menyusuri pinggir pantai mengitari Pulau Serangan. Route ini terbilang agak terlalu panjang dan karena kita berangkat dari hotel sudah agak siang maka pada saat perjalanan dari Pulau Serangan ke Pura Pengembak matahari sudah sangat perkasa membakar bagian atas kepala sehingga beberapa goweser memutuskan untuk dievakuasi guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sementara itu, goweser yang lain yang masih kuat tetap melanjutkan perjalanan ke sanur dan sampai finish di Restoran Renon. Total goweser dalam perjalanan ini berjumlah sekitar 23 orang.
Selasa, 30/8/2011
Karena tadinya kita berpikir bahwa Hari Raya Idul Fitri akan jatuh pada hari ini maka hari ini sengaja kita kosongkan untuk menghormati sebagian anggota goweser yang merayakan. Tapi ternyata Pemerintah mengumumkan bahwa hari ini belumlah Hari Raya, (Haaa..?? WTF..?! hmm.. syukur gw nggak bikin ketupat.. klo gini apa jadinya tuh ketupat..) jadi Pemerintah menetapkan bahwa Hari Raya jatuh pada tanggal 31/8/2011.
Sehubungan dengan perubahan tersebut, Pak Hidayat berdiskusi dengan Pak Irwan dan memutuskan bahwa kita tetap on schedule, sehingga hari ini kita total off dan besok tetap gowes dengan route yang sudah ditetapkan.
Rabu, 31/8/2011
Hari ini kita akan menempuh route: Hotel Santika – Oberoi – Canggu – Tanah lot – Canggu – Kerobokan. Route ini terdiri dari 90% onroad dan 10% offroad dengan track overall sedikit naik turun. Untuk menghindari panas matahari siang, kami sengaja berangkat lebih pagi dari Hotel dan kebetulan cuaca mendukung gowes hari ini karena agak mendung. Peserta gowes berjumlah 14 orang, karena sebagian goweser melaksanakan kewajiban Sholat Ied. Perjalanan ini terbilang sukses, bahkan keliwat sukses karena ternyata banyak anggota goweser yang sangat lihai dalam hal melalap route onroad ini dengan cepat bahkan terlalu cepat seperti Ibu Catherine, (Ibu kita ini gila banget speednya, top dehh..) sampai kami yang guide ini pun habis dilalap. Perjalanan hari ini tidak menemui hambatan yang berarti di jalan dan bahkan sampai-sampai beberapa goweser masih ingin tetap gowes menuju ke hotel sesudah makan. (perut kenyang disuruh ngebut.. L)
Kamis, 1/9/2011
Route onroad hari ini melalui Petang – Semana – Sayan Ubud, Route ini cukup berliku dan sedikit naik turun, tapi semua bisa dilahap habis oleh semua team. Route ini juga sempat melewati beberapa lokasi wisata arung jeram, dan kita sempat mampir lihat gajah yang kebetulan ada di lokasi wisata tersebut. Udara sangat mendukung dan karena semua goweser sudah terbiasa main onroad maka route ini dapat dilalui dengan baik dan sangat cepat.
Jumat, 2/9/2011
Route Jatiluwih – Marga – Alas kedaton, route ini terdiri dari 85% offroad dan 15% onroad. Track ini dibuka dengan jalan menurun yang mengasyikan yang akhirnya harus ditebus dengan tanjakan yang sama asyiknya. Tetapi itu hanya terjadi di 2km awalan saja, sesudahnya langsung tersaji jalan offroad berbatuan lepas, dan jalan beton desa yang ciamik dengan pemandangan persawahan dikiri kanan jalan tak henti-hentinya. Batuan lepas memang menjadi masalah bagi goweser yang tidak terbiasa dengan route offroad bahkan ada yang sempat jatuh namun syukurnya tidaklah fatal. Ternyata route semacam ini juga menimbulkan masalah bagi goweser yg memiliki sepeda titanium (ringan abies coyyy.. dibawah 9kg) karena hantaman batu membuat handling sepeda ringan menjadi lebih sulit dikendalikan. Tapi overall perjalanan ini sangat mengasyikkan dan penuh dengan pemandangan yang indah.
Sabtu, 3/9/2011
Di hari terakhir dari semua rangkaian tour gowes ini, diakhiri dengan route Tampak siring – Tegalalang – Desa Kokokan - Ubud – Mas. Route ini terdiri dari 80% onroad dan 20% offroad. Track ini kembali dibuka dengan turunan yang asyik yang juga harus dibayar dengan tanjakan curam yang asyik pula. Sesudah itu dilanjutkan dengan track menurun yang bahkan kita tidak perlu melakukan pedalling sama sekali sampai sekitar 7km. Di tegalalang kita sempat foto-foto di depan rice field dan teras siring yang sudah tersohor tersebut. Lalu baru lanjut ke Desa kokokan yang merupakan natural colony dari heron bird (Burung bangau). Barulah dilanjutkan dengan single track menyusuri pematang sawah di desa Tjampuhan ubud.
Kebersamaan kami pun berakhir di hari ini, dan Pak Irwan Oetama juga memberikan kami kenang-kenangan berupa Tail lamp yang bentuknya unik juga ipod untuk di sepeda yang akan dikirim belakangan (sebenernya Tail lamp dan ipod ini saya sudah cari keliling bali dan keliling sepedaku.com, bukalapak.com dan kaskus fjb masih juga nggak ketemu, eehhh skrg malah dikasih gratis siapa yang nggak seneng..?!!) J dan Pak Irwan juga officially membooking kita untuk gowes lagi di lebaran yang akan datang 2012. Yiippieee…??!?