What..??!! Mendadak guide..?!?

Ndi.. tolong bantu temen saya yang mau tour sepeda ke bali yah, tanya temen saya Pak Andrew. Saya langsung jawab Ok, siaap ndan..!! kasih aja nomor hape saya pak untuk koordinasi lebih lanjut, pungkas saya. Sesudah dua minggu berkoordinasi by phone dengan Pak Hidayat yang berikutnya saya kenal sebagai tour leader dari group ini, akhirnya kita bertemu muka di Hotel Santika kuta rabu malam 2/2/2011 sambil mengantarkan sepeda polygon yang disewa group ini untuk 7 orang peserta yang tidak membawa sepeda. Dan saya temui Pak Hidayat bersama pak Susilo dari group kober yang nantinya akan bertindak sebagai track master pada gowes tour ini. Pada meeting itu, saya diperkenalkan dengan Pak Andy (sebagai peserta gowes yang paling tua dan butuh extra attention) dan pak Irwan (yang nantinya saya kenal sebagai Irwan Oetama anaknya Jacob Oetama pendiri Kompas Gramedia group) sebagai sponsor utama dari tour ini. (dalam hati wuehh.. ini bukan group main2 yang harusnya ditemani oleh guide prof).


Perjalanan pertama diawali hari Jumat pagi tanggal 4/2/2011 dengan track onroad menuju Waterblow nusa dua. Kami yang guide dadakan ini justru terlambat karena guyuran hujan yang begitu derasnya. Dan akhirnya kami bertemu dengan Group begitu mereka sudah sampai di Waterblow site.


Perjalanan dilanjutkan kembali ke hotel dengan melewati jalan paving di pinggiran pantai kuta sambil menikmati suasana pagi yang cukup cerah. Sepanjang perjalanan, saya sempat memerhatikan sepeda yang dipakai dan dibawa oleh peserta tour dari Jakarta,  yang memang sungguh di luar dugaan saya, seperti: Pak Irwan dan Istri memakai sepeda litespeed dan beberapa member lain memakai Lynskey yang keduanya terbuat dari bahan Titanium (bahannya aja berebut sama pabrik pesawat) dan beberapa intense fulsus dan beberapa Spez hardrock pro yang berwarna senada. Partsnya..?? jangan ditanya.. rata2 menggunakan top of the class dan versi teringan yang pernah ada.


Kelengkapan group ini pun memang sudah sangat well equip dan equipment mereka pun sudah sangat canggih, seperti semacam mp3 speaker khusus sepeda yang bentuknya kayak lampu, lalu tail lamp yang keren, jas hujan yang ringan dan keren ini yang bikin saya iri ngecess dan beberapa bike stuff lain yang saya baru kali ini saya liat. norak yah..?? sudahlah toh yang penting dengkulnya.. kata saya menghibur diri J  

Perjalanan kedua yang direncanakan Jumat sore dicancel oleh Tour leader karena peserta ingin beristirahat sebelum gowes panjang sabtu pagi keesokan harinya.

Perjalanan ketiga, Sabtu pagi dengan route Ubud-Denpasar dimulai dari wantilan di seberang jalan puri ubud dan diakhiri di Warung Subak dengan panjang route sekitar 20Km.


Di perjalanan team juga sempat berpapasan dengan team lelasan yang terkenal sangat care dengan merk sepeda dan mereka pun terpana dengan sepeda yang dipakai oleh group ini, dan salah satunya berkata, itu yang Litespeed saya bayarin 30jt deh.. dan langsung saya jawab.. wah pak, menurut yang ngerakit, sepeda itu ngabisin sekitar 80jt pak, jadi saya rasa 30jt mah nggak dikasih pak.. J


Track ini memang mix track antara onroad dan sedikit offroad xc, tapi bisa dilalui dengan baik oleh para group member walaupun hujan gerimis yang sesekali menghadang. Ibu2 di group ini di luar dugaan saya justru sangat menikmati route ini karena saya dikasih tahu bahwa mereka biasa main onroad di GBK, dan belum biasa main XC lain halnya dengan beberapa member yang lain yang justru sering main XC di JPG, Cihuni, Rindu Alam dan Telaga Waja.


Perjalanan keempat, Sabtu sore dengan route Hotel Santika – Jimbaran, perjalanan sore ini hanya diikuti oleh para pria dari group ini dan berangkat ditengah2 guyuran hujan deras yang disertai angin keras. Sesudah melewati jalan kampung Poppies, group menyusuri jalan paving di pinggir pantai kuta dan melawan hembusan angin dan hujan yang menghadang dari arah depan sehingga perjalanan pun terasa sangat berat sehingga kami pun terpaksa memakai gear belakang terbesar agar bisa berjalan di tengah hembusan angin laut yang dahsyat. Sesudah keluar dari jalur pantai barulah gowes terasa ringan dan bisa dilalui dengan baik sampai akhirnya di rumah makan tujuan di daerah Jimbaran.